CARA MEMBUAT TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI DATA STATISTIK DI MICROSOFT EXCEL
Dalam artikel ini kita akan membahas tentang cara mencari nilai frekuensi, frekuensi meningkat atau menurun, titik tengah dan batas nyata pada data distribusi tunggal maupun bergolong menggunakan rumus-rumus yang telah tersedia di Microsoft Excel.
Contoh Kasus
Misalkan ada sekumpulan data seperti gambar berikut.
Data tersebut akan kita buat dalam tabel distribusi frekuensi bergolong, maka untuk memudahkan kita perlu mencari nilai data terendah dan tertinggi dan menentukan jarak kelas interval. Berdasarkan data tersebut di atas dapat diketahui:
Maka, tabel data distribusi frekuensinya dapat kita buat seperti gambar berikut ini.
Untuk memudahkan dalam pengerjaan, kita buat sekumpulan data sebelumnya kedalam bentuk data array. Caranya adalah sorot seluruh data kemudian ganti namanya di Name Box, misalkan kita ganti namanya menjadi "Data" (ketikkan Data kemudian tekan Enter). Seperti pada gambar berikut.
Mengisi kolom Frekuensi
Ketikkan rumus berikut pada kolom frekuensi: =FREQUECY(data;O6:O12) kemudian tekan Enter.
Copy rumus tersebut ke bawah untuk mencari nilai frekuensi lainnya. Selanjutnya, Blok atau sorot seluruh nilai frekuensi, kemudian tekan tombol F2 pada keyboard (baris pertama akan menampilkan kembali rumus awal). Tekan tombol Ctrl+Shift+Enter, maka nilai frekuensinya akan ditampilkan. Seperti pada gambar berikut ini.
Contoh Kasus
Misalkan ada sekumpulan data seperti gambar berikut.
Data tersebut akan kita buat dalam tabel distribusi frekuensi bergolong, maka untuk memudahkan kita perlu mencari nilai data terendah dan tertinggi dan menentukan jarak kelas interval. Berdasarkan data tersebut di atas dapat diketahui:
- Data terendah = 31
- Data tertinggi = 100
- Jumlah data = 100
- Misalkan kita gunakan jarak interval kelas = 10
Maka, tabel data distribusi frekuensinya dapat kita buat seperti gambar berikut ini.
Untuk memudahkan dalam pengerjaan, kita buat sekumpulan data sebelumnya kedalam bentuk data array. Caranya adalah sorot seluruh data kemudian ganti namanya di Name Box, misalkan kita ganti namanya menjadi "Data" (ketikkan Data kemudian tekan Enter). Seperti pada gambar berikut.
Mengisi kolom Frekuensi
Ketikkan rumus berikut pada kolom frekuensi: =FREQUECY(data;O6:O12) kemudian tekan Enter.
Copy rumus tersebut ke bawah untuk mencari nilai frekuensi lainnya. Selanjutnya, Blok atau sorot seluruh nilai frekuensi, kemudian tekan tombol F2 pada keyboard (baris pertama akan menampilkan kembali rumus awal). Tekan tombol Ctrl+Shift+Enter, maka nilai frekuensinya akan ditampilkan. Seperti pada gambar berikut ini.
Mengisi Kolom Frekuensi Meningkat dan Menurun
Frekuensi meningkat (fK) didapat dari penjumlahan frekuensi-frekuensi yang ada secara meningkat. Nilai fK kelas interval bawah tetap, nilai fK berikutnya didapat dari penjumlahan fK sebelumnya dengan frekuensinya. Ketikkan rumus =Q12+P11 kemudian tekan Enter, copy rumus tersebut ke atasnya. Seperti pada gambar.
Frekuensi Menurun (fT) kebalikan dari Frekuensi Meningkat (fK), nilai awal fT tetap dan nilai fT berikutnya gunakan rumus =R6+P7 kemudian tekan Enter, copy rumus tersebut ke bawahnya. Seperti pada gambar.
Mengisi Kolom Titik Tengah
Nilai titik tengah adalah nilai tengah dari masing-masing kelas interval, rumusnya adalah =(M6+O6)/2 kemudian tekan Enter, copy rumus tersebut ke bawahnya. Seperti pada gambar.
Mengisi Kolom Batas Nyata
Batas nyata bawah adalah nilai tengah dari batas bawah ditambah batas atas kelas interval di bawahnya kemudian dibagi dua.
Batas nyata atas adalah nilai tengah dari batas atas ditambah batas bawah kelas interval di atasnya kemudian dibagi dua.
Rumus untuk mencari nilai titik tengah bisa dilihat pada gambar berikut.
Hasil akhirnya adalah sebagai berikut.
Sekian terima kasih, semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar